Proses untuk sampai ke tahap uap yang nantinya digunakan untuk berbagai
kebutuhan untuk industri, dibagi menjadi beberapa proses, yaitu adalah sistem
air, sistem pembakaran dan sistem udara & sistem gas buang.
1. Sistem Air
Proses dari air masuk ke dalam water tank sampai ke drum boiler siklusnya adalah sebagai berikut:
- Sebelum boiler dapat menghasilkan uap yang nantinya akan digunakan untuk keperluan produksi suatu industri, awalnya air pengisi boiler disuplai dari WTP.
- Air pengisi yang sudah di treatment tersebut dilewatkan pada deaerator tank dengan tujuan untuk deaerasi atau menghilangkan/mengurangi kadar gas yang dapat menimbulkan korosi dan reaksi kimia lainnya.
- Setelah dari deaerator, air ditampung pada water storage tank.
- Di water storage tank, temperatur naik menjadi 100oC. Panas yang didapat berasal dari steam injection line.
- Selanjutnya air pengisi didorong dengan feed water pump menuju economizer. Terdapat dua pompa, satu pompa untuk operasional dan yang satu lagi standby untuk backup jika suatu waktu terdapat gangguan.
- Dari feed water pump lalu menuju 3-way contol valve. Disini debit air diatur oleh electric actuator. Besar kecilnya terbukanya valve ditentukan dari pembacaan pada sensor level air yang ada di boiler shell. Pada valve control ini terdapat tiga jalur, satu diperuntukan untuk kembali ke water tank karena pompa tidak pernah off pada saat oprasi (kecuali sensor LELL bekerja dan stop secara manual).
- Dari kontrol valve masuk ke flow meter untuk mengetahui berapa banyak air yang masuk ke boiler.
- Lalu air pengisi akan melalui economizer untuk memanaskan air pengisi dengan menggunakan flue gas dari hasil pembakaran pada furnace.
- Air pengisi akan ditampung di boiler drum dan dialirkan melalui pipa downcomer menuju membrane wall.
- Selain menuju ke membrane wall, air didalam boiler drum juga dialirkan memalui pipa downcomer menuju cube bundle.
- Dari membrane wall dan cube bundle, air pengisi yang sudah mendapatkan panas dari pembakaran akan naik menuju ke boiler drum lagi karena sifat air semakin mendekati titik didih, maka akan semakin ringan massanya.
- Air di boiler drum yang sudah mendekati titik didih tersebut menerima radiasi panas dari flue gas hasil pembakaran di furnace sehingga air mengalami penguapan dan menjadi uap jenuh.
- Uap jenuh akan ditampung di dalam boiler drum. Didalam boiler drum, air dan uap akan terpisah dengan kondisi uap berada di atas air.
2. Sistem Pembakaran
Terjadinya pembakaran harus memenuhi prinsip segitiga api dimana harus ada unsur
bahan bakar, oksigen dan pemicu timbulnya api. Berikut ini adalah siklus
pembakaran adalah sebagai berikut:
- Batu bara ditampung di hopper.
- Lalu batubara dibawa oleh conveyor menuju coal bunker.
- Dari coal bunker, bahan bakar didorong oleh screw feeder masuk ke furnace.
- Di dalam furnace sudah
terdapat pasir silica yang bubbling dengan
temperatur melebihi 600oC. Bahan bakar yang didorong oleh screw feeder
masuk ke furnace
dan bersentuhan dengan pasir silica sehingga menjadi terbakar. Pasir silica di
sini adalah media yang digunakan sebagai pemantik api dan mempertahankan
temperatur ruangan furnace. Untuk mengetahui lebih jelas Sistem pembakaran FBC
dapat klik
disini.
3. Sistem Udara
dan Gas Buang
Sistem udara disini
berfungsi sebagai pemasok kebutuhan udara pada proses pembakaran di ruang
bakar, karena proses pembakaran itu berlangsung secara kontinyu selama boiler beroperasi
maka pasokan udara untuk pembakaran pun harus dipasok secara kontinyu.
Balance draft
adalah jenis/tipe ruang bakar yang dipakai untuk fluidized bed cobustion.
Pada sistem balance
draft, Force Draft Fan (FDF) digunakan untuk menghembuskan udara pembakaran
dan media mendorong agar pasir silica dapat bubbling sementara kipas
hisap paksa Induce
Draft Fan (IDF) digunakan untuk menghisap gas bekas sisa pembakaran dari
ruang bakar.
Udara Primer
Udara yang didorong oleh FD Fan ditampung di ruang penampung udara yang berada di bawah furnace sebelum ke nozzle udara bakar. Ruang ini dirancang untuk mendapatkan tekanan udara yang sama pada setiap nozzle. Bila tekanan udara tidak sama akan terjadi pembakaran yang tidak merata dan akan sulit mengatur fluidesasi yang stabil. dari nozzle akan keluar hembusan udara dan aliran udara tesebut melewati tumpukan pasir silica sehingga pasir akan berhamburan.
Udara Sekunder
· Udara dari Secondary Air Fan digunakan sebagai penghembus serbuk batu bara yang telah dibawa oleh screw feeder ke ruang bakar. Dibawah lubang
tempat bahan bakar masuk furnace, terdapat
nozzle untuk
udara sekunder. Baru bara yang masuk ke furnace didorong
oleh udara sekunder dengan tujuan agar batubara dapat terbakar ditengah furnace dan tidak
terjadi penumpukan dibawah tempat batubara masuk ke furnace yang
dapat menyebabkan clinker.
Udara Spreader
·
Udara ini diperoleh dari melubangi ducting pada FD Fan dan menuju
ke furnace
yang letaknya lebih tinggi dari lubang bahan bakar. Fungsi udara spreader adalah
untuk mencegah bahan bakar yang masih belum terbakar terbawa ke luar ruang
pembakaran .
Sistem Gas Buang
Gas buang adalah gabungan sisa pembakaran dari boiler yang
dihisap oleh ID Fan ( Induce Draft Fan) yaitu kipas hisap paksa melalui economizer, Pre Cyclone, wet
scruber dan akhirnya di buang melalui chimney. Panas yang terkandung dari gas buang tersebut
dimanfaatkan untuk pemanasan air pengisi boiler di economizer yang
bertujuan untuk efisiensi boiler. Gas
buang tersebut sebelum keluar ke chimney temperaturnya dijaga kurang lebih 110°C.
Terimakasih pemaparan tentang Ketel uap nya sangat menambah wawasan ..
ReplyDelete